Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Test link

Cerpen Para Petualang Manis


Karya: Winda Nur Khofifah
Para Petualang Manis 
 Dipagi hari ada keenam sahabat yaitu Impi,Seyla,Dilon,Feri,Iko,dan Jayko sedang berbincang tentang pengalaman kisah petualangan mereka berenam dimana-mana. Mereka sangat menyukai berbagai macam petualangan yang setu dan gemar memecahkan misteri atau legenda yang mereka rasa sangat perlu untukdipecahkan.
    Dilon,Feri,Iko,dan Jayko begitu asik membicarakan tentang kisah pengalaman mereka selama bertualang. Sambil menikmati secangkir coklat panas dan sedikit cemilan pengganjal perut yang telah disiapkan oleh Impi dan Seyla.



    Pada saat itu mereka mulai merencanakan kembali petualangan mereka. Akan tetapi mereka belum mengetahui kemana tujuan mereka selanjutnya. Impi dan Seyla pun datang menghampiri mereka dan Impi pun bertanya “Apa yang sedang kalian bicarakan? Kedengarannya asik sekali.” “Biasa kita sedang membicarakan tentang petualangan kita, dan rencananya kita ingin menelusuri tempat-tempat yang lebih menarik lagi. Namun, belum terpikirkan kemana tujuan kita selanjutnya.” Ujar Iko.
    Seyla berkata “Ohiyaa aku baru ingat, aku pernah dengar dari nenekku tentang Hutan Pelangi yang udaranya sejuk dan pepohonannya berdaun warna-warni dan sangat lembut apabila disentuh dan dipakai. Namun konon katanya,dedaunan atau pohonnya sekalipun tidak boleh ditebang atau dirusak karna konon katanya hutan itu akan mati.”
    Dilon,Feri,Iko,Jayko,dan Impi pun penasaran mendengarnya , dan Dilon pun berkata “Ahh, masa sih Sey? Di mana tempatnya?” “Kalau tidak salah tempatnya ada di dekat desa di belakang 2 gunung itu Lon.” Jawab Seyla sambil menujuk ke arah 2 gunung itu. Mereka pun semakin penasaran dengan tempat itu , dan mereka telah memutuskan bahwa besok mereka akan menjelajahi Hutan Pelangi.
    Keesokan harinya mereka bersiap-siap dan langsung pergi menuju hutan tersebut, dengan cuaca yang mendukung mereka semakin semangat untuk menelusuri hutan tersebut. Mereka harap hutan itu benar adanya. Selama perjalanan mereka mendapatkan berbagai macam tantangan namun, mereka selalu bisa menghadapi semuanya dengan cerdik dan kerjasama.
    Setelah berjalan cukup lama , akhirnya mereka pun melihat ada sebuah desa yang penduduknya ramah tamah,manis,dan lucu saat dipandang. Mereka pun senang karena  tak sia-sia berjalan jauh dan itulah desa yang dimaksud oleh neneknya Seyla. Sudah lelah berputar-putar melihat desa tersebut kita pun beristirahat sejenak di kedai kopi depan pasar.
    Setelah melepaskan lelah dan letih mereka pun melanjutkan perjalanan mereka menuju hutan Pelangi. Dengan semangat mereka menempuh perjalanan yang cukup panjang dan melelahkan , mereka terus mencari dan mencari berjam-jam. Dan mereka pun bertemu dengan seekor beruang kecil lucu di tepi sungai biru.
    Lalu, beruang kecil itupun tersenyum dan berkata “Apakah kalian ini pendatang?” “Iyaa kita dari desa depan gunung , ingin melihat hutan pelangi.” Ujar Seyla. Beruang kecil “Hutan itu ada namun, jika ingin melihatnya dan merasakan keindahannya kita harus memiliki niat yang bersih,selalu ramah dan selalu tersenyum terhadap siapapun” Mereka pun semakin penasaran . Lalu , beruang kecil itu berkata lagi “Tapi, aku lihat kalian orang baik-baik ,ayo ikut aku.”
    Dengan rasa penasaran mereka terus mengikuti langkah beruang kecil itu. Dan tak lama mereka pun melihat ada 2 buah pohon berwarna merah muda dengan batang yang berdiri tegak dan berdampingan. Dan tidak disangka itulah pintu masuk menuju hutan pelangi. Dengan rasa kagum dan takjub mereka hanya bisa terdiam dan tak bisa berkata apa-apa.
     Mereka sangat senang karena apa yang mereka tuju benar-benar nyata dan tidak sia-sia setelah menempuh perjalanan cukup jauh. Mereka pun mulai menikmati suasana di dalam hutan pelangi. Lalu mereka berpikir betapa indahnya hutan ini ,penduduk desa ini saja bisa membuatnya menjadi seindah ini , masa kita tidak bisa .





Posting Komentar