Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Test link

Cerita Tentang Lilin Hitam

Lilin Hitam



         Di suatu hari aku dan teman-teman sedang bermain basket di lapangan serbaguna. Kami senang dan bahagia, hari sudah sore kami pulang kerumah masing-masing. Sampai di rumah aku teringat kalau hari ini liburan terakhirnya, dia harus kembali bekerja di lestoran  sebagai koki  di Jakarta.
         Ke esokan harinya ia berpamitan dengan kami. ”Sayang ayah mau pergi kerja lagi di Jakarta, kasian oranag-orang sudah menunggu, jaga diri kalian baik-baik ya” ucapnya dengan penuh kasih sayang. Aku langsung menjawab dan memeluknya  dengan erat ”Ayah juga harus jaga diri supaya tidak sakit, aku sayang Ayah, terus jangan lupa saat ulang tahun, datang  dan bawa kue yang terindah”.  “Tenang saja sayang Ayah akan buat kue buat kamu yang paling special”. Pesan Ibu ”Mas….,jaga diri kamu dengan baik ya, jangan lupa kamu harus berdoa terus supaya di berikan kesehatan”. Kami melambaikan tangan sambil tersenyum, ia juga membalasnya dengan senyuman yang paling indah yang pernah aku lihat. Aku sedikit sedih dan tidak rela  hidup jauh dengannya, tapi semua itu demi keluarga.



Dari jauh teman Ku sudah menunggu di pintu gerbang, kemudian Pak Jo mengantarkan kami ke sekolah. Di perjalanan Ayu bertanya ”De, Ayah kamu pergi kerja lagi ya?’’. Iya Ayah aku kembali bekerja lagi”. Jawabku . ”Padahalkan satu bulan lagi kamu mau ulang tahun, iya kan teman-teman” Saut Ela. Ku menggap hal itu adalah angin lalu, jika ku teringat tentangnya, ia tidak akan fokus bekerja.
           Di Sudut yang jauh, semakin dekat muncullah gedung yang megah berwarna krem dan coklat tua, itulah sekolah ku. Dengan semangat kami turun dan berlari masuk ke kelas. Jadwal belajar hari ini adalah pelajaran Matematika, pelajaran favoritku, selain  itu, Gurunya baik, pengertian, enggak ngebosenin dan gurunya masih muda cakep lagi, bukan ku saja yang bersemangat tetapi seluruh siswa  juga.
          Seiring dengan berjalannya waktu, ulang tahunku semakin dekat. Rasanya sudah tidak sabar lagi bertemu dengannya, berkumpul bersama untuk merayakannya. Teman-teman pun juga  senang dan ikut mempersiapkan kado untukku.Tinggal dua hari lagi ulang tahunku. Akhirnya hari yang dinantikan datang juga, jantung aku rasanya mau copot semua teman-teman datang dan menyaksikan hari  bertambahny umurku yang ke 14. Aku sudah tidak sabar melihat kue yang dibuat darinya. Sekitar jam 20.00 WIB kue yang di buatnya sudah datang.
Aku sedikit kecewa, karena ia belum datang, tapi di dalam bungkus kue ada sepucuk surat darinya “sayang maafkan Ayah ,  tidak bisa datang tepat waktu, karena  mendadak ada urusan, Ayah di undang untuk membuatkan makanan untuk tamu dari luar negeri yang ingin mencicipi masakan Indonesia, Ayah telah di berikan kepercayaan untuk membuat masakan , Ayah janji akan datang diulang tahun mu yang ke 14 ini, kamu jangan khawatir,I Love You Anakku tercinta”.
          Rasa Semangat itu sedikit hilang, setelah mengetahui isi suratnya. Tamu undangan pun sudah tidak sabar melihat aku meniup kue, padahal dimomen ini yang aku inginkan hanya Ayah . Suasana di pestasudah tak karuan, mereka semua menanyakan ”kapan acaranya ini di mulai” aku hanya bisa diam. Akhiranya aku memutuskan untuk memulai acaranya, mereka bersorak menyanyikan lagu ulang tahun untukku ”selamat ulang tahun kami ucapkan selamat panjang umur kita kan doakan”. Ketika ku ingin meniup lilin, apinya sangat sulit dipadamkan, terutama di angka 4.                                                                                          
Saat lilin itu berhasil dimatikan, dari luar rumah ada orang yang masuk dan langsung memberi  tahu kalau dia sudah datang, tapi kata laki-laki itu ia sudah tidak bernyawa.  Terkejutlah aku berlari keluar,dan itu benar. Anehnya laki-laki yang memberi tahu langsung menghilang. Hatiku sangat terpukul, terus menangis.
           Setelah peristiwa itu terjadi rasa semangat ku berkurang, hanya menyendiri dan diam, jarang keluar rumah, bercanda, bermain. Aku menyerah karena sebagian semangat dari hidup telah pergi untuk selamanya, tapi dibalik itu ada Ibu yang terus memberikan semangat.

       baca juga  :
ayo baca juga cerita menarik lainnya di label koleksi cepen kasastra


Bagaimana menurut kamu tentang cerita pendek/cerpen karya teman kita ini, berikan komentar mu yah teman teman :)

Jika kamu ingin karya nya di upload di website ini seperti yang lainnya silahkan kunjungi facebook saya,fans page kasastra ataupun mengirim email ke saya yang bisa kamu lihat di kontak .

Sekian dan terimakasih semoga karya ini menghibur pembacanya , jangan lupa follow dan jangan pernah bosen untuk selalu berkunjung untuk melihat karya terbaru lainnya hanya di kasastra .^_^

Posting Komentar