Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Test link

Yuuk!!! Mengenal Jenis-Jenis Buta Warna


                          

 Mengenal Jenis-Jenis Buta Warna


Hai guys perlu kalian ketahui, yang namanya buta warna, gangguan penglihatan ini tidak seseder-hana hanya bisa melihat hitam putih saja. Ada ba-nyak jenis buta warna, dari yang sebagian hingga total. Kemudian, Apa yang dilihat oleh orang yang buta warna?


Apakah kita termasuk????
Mari kita pahami tentang seluk beluk mata:
Pada mata terdapat lapisan retina yang memili-ki 2 macam sel untuk menangkap cahaya, ialah sel batang dan sel kerucut. Sel batang sangat sensitif pada cahaya sehingga berguna saat Anda berada di suasana ruangan redup, sedangkan sel kerucut me-miliki keakuratan yang lebih baik sekaligus memi-liki fotopigmen yang berguna untuk dapat mem-bedakan warna.
Sel kerucut memiliki 3 macam fotopigmen yang berguna untuk membedakan 3 warna dasar, yaitu merah, biru, dan hijau. Warna selain tiga warna da-sar itu merupakan kombinasi dari ketiga warna da-sar, misalnya warna kuning yang merupakan kom-binasi warna merah dan hijau.
Kemudian, apa yang menyebabkan buta warna?
Buta warna sering sekali disebabkan oleh ke-lainan genetik yang diwariskan dari orangtua. Pada buta warna hijau merah, gen yang bertanggungja-wab terhadap buta warna terdapat pada kromosom X, sehingga laki-laki yang hanya memiliki 1 kro-mosom X lebih banyak menderita buta warna di-bandingkan wanita yang memiliki dua kromosom X. Sedangkan buta warna biru kuning merupakan ke-lainan autosomal.
Beda jenis buta warna yang dimiliki, beda pula apa yang dilihatnya.
Buta warna tidak sesederhana hitam putih saja, akan tetapi ada beberapa jenis buta warna berda-sarkan jenis kelainan sel kerucut dan jenis sel keru-cut yang terlibat. Terdapat tiga jenis buta warna sebagai berikut.
1.      Buta warna hijau-merah
Buta warna hijau merah atau red-green co-lor blindness ialah jenis buta warna yang paling sering ditemukan. Kondisi ini dikarenakan oleh hilangnya atau keterbatasan fungsi dari sel ke-rucut merah (protan) atau hijau (deutran). Ter-dapat beberapa jenis buta warna hijau, yaitu:
a.       Protanomaly: fotopigmen merah sel kerucut abnormal. Warna merah, jingga, dan kuning terlihat lebih hijau.
b.      Protanopia: fotopigmen merah sel kerucut tidak berfungsi total. Warna merah akan terli-hat sebagai hitam. Beberapa warna sperti ji-ngga, kuning, dan hijau tampak seperti ku-ning.
c.     Deuteranomaly: fotopigmen hijau sel kerucut abnormal. Warna hijau dan kuning tampak lebih merah, dan sulit membedakan warna ungu dan biru.
d.      Deuteranopia: fotopigmen hijau sel kerucut tidak berfungsi total. Warna merah terlihat kuning kecoklatan dan warna hijau sebagai cokelat pucat (beige).

2.       Buta warna biru kuning
Jenis buta warna biru kuning atau blue-yellow color blindness lebih jarang dibanding-kan dengan buta warna hijau merah. Disebab-kan oleh karena fotopigmen biru (tritan) tidak berfungsi atau hanya berfungsi sebagian. Ada 2 jenis buta warna biru kuning, yaitu:

a.   Tritanomaly: fungsi sel kerucut biru terbatas. Warna biru tampak lebih hijau dan sulit mem-bedakan antara kuning dan merah dengan warna merah muda. Buta warna jenis ini sa-ngat langka.
b.      Tritanopia: jumlah sel kerucut biru terbatas atau kurang. Warna biru tampak hijau dan kuning tampak seperti ungu. Buta warna ini juga sangat langka.

3.      Buta warna total
Jenis buta warna total atau monochromacy membuat pasien sama sekali tidak bisa melihat warna dan ketajaman penglihatan mereka juga dapat terpengaruh. Ada dua macam, yaitu:

a.       Monokromasi kerucut: Jenis buta warna ini terjadi akibat kegagalan fungsi dari 2 jenis sel kerucut. Untuk dapat melihat warna, diperlu-kan minimal 2 jenis sel kerucut agar otak da-pat membandingkan 2 macam sinyal yang berbeda. Jika hanya 1 jenis sel kerucut yang bekerja maka proses pembandingan tersebut tidak berjalan sehingga warna tidak terlihat. Terdapat 3 jenis monokromasi tergantung sel kerucut yang masih bekerja, yaitu monokro-masi sel kerucut merah, monokromasi sel ke-rucut hijau, dan monokromasi sel kerucut bi-ru.
b.      Monokromasi batang: Ini adalah jenis buta warna yang paling jarang dan paling berat. Pada buta warna ini, tidak terdapat sel ke-rucut sama sekali. Hanya terdapat sel batang yang bekerja sehingga dunia benar-benar ter-lihat sebagai hitam putih dan abu-abu. Pasien dengan monokromasi batang cenderung tidak nyaman ketika berada di lingkungan bercaha-ya terang.

Bagaimana dokter mendiagnosis jenis buta warna?
Banyak pemeriksaan yang dapat anda lakukan untuk memeriksa buta warna, tapi yang paling umum dan mudah dilakukan adalah dengan meng-gunakan tes Ishihara. Sebuah buku yang berisi gambar-gambar dan angka-angka tertentu akan di-perlihatkan kepada pasien dan pasien akan diminta untuk membaca angka-angka yang ada dalam gam-bar tersebut. Akan tetapi, tes buta warna yang d-ikembangkan oleh seorang dokter asal Jepang ber-nama dr. Shinobu Ishihara ini hanya dapat diguna-kan untuk pemeriksaan buta warna hijau merah. Baca juga Ashefa Media

https://www.kickstarter.com/profile/ashefanews/
https://www.bloglovin.com/blogs/ashefa-news-21402563
https://www.wattpad.com/user/AshefaNews
https://micro.blog/ashefanews
https://dribbble.com/ashefaberita/about
https://note.com/ashefa_news774/
https://www.coursera.org/user/770180af3cad42dfc9653055e834661b
https://linktr.ee/Ashefamedia
https://bit.ly/3AwyHFC


Posting Komentar