Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Test link
Kami bantu mempermudah pinjaman Anda, mau pinjam dimana?
Aku Laku Kredit Pintar Indodana Uang Cepat Kredivo APPLE Dana Pintar Pinjamanqu

Cerpen Cinta Paling Sedih “Pisah Terimakasih” yang Inspiratif


Kali ini ada cerpen yang bisa menjadi inspirasi untuk kalian yang sedang mengalami patah hati atau terpuruk. Banyak hikmah yang bisa di ambil dari cerpen cinta yang satu ini. Terutama bagi kamu yang sedang mengalami patah hati. Semoga kamu suka dengan kisah tentang cerpen ini. yuk, baca cepren cinta.

“Pisah Terimakasih”
Karya: Defa

Dalam kesunyian Aku memikirkan seseorang  menantikan kehadirannya. Entah sampai kapan ruang waktu akan berhenti memikirkannya. Di ruang  aku mulai mengingat kebersamaan dengannya. Masa dimana ketika saling percaya menjaga kasih sayang agar tetap utuh sampai menua. Tapi, kini sedang berada di badai yang terus ingin memisahkan.

Menyerah...aku menyerah pada badai tak bisa berbuat, hanya bisa berharap untuk beratap dengannya. Apalah daya jarak yang menjadi pengahalang “Aku rasa soal komunaksi yang tak jelas”. Berulang kali dia mengatakan kata pisah dengan mudah tanpa memikirkan perasaan yang semakin rapuh. Kenangan manis yang sudah terjalin di rusak dengan satu kalimat itu. Rasanya sakit lebih sakit.

Pagi ini langit mendung, seakan merasakan yang sedang menerpa perasaan ku hari ini. Aku mencoba untuk ceria tapi dikalahkan dengan pisah. Aku pun tak bisa menghitung lagi berapa kali di mengucapkan kata “Pisah dan terimakasih”. Bagaimana aku bisa menerima semua kenyataan jika benar berpisah dengannya. Sementara bunga lalu selalu bermekaran di pemikiranku. “Apa aku harus rela melepasnya?”. Lantas benda berwarna emas yang melekat di jariku bagaimana?. Hanya sebuah simbolis saja? atau sebuah tanda cinta suci. Berbeda dari kenyataan yang aku bayangkan.

“apakah harus aku yang terus merasakan sakit? Kenapa tidak harus dia yang merasakan sakit?”. Aku akan terus bertahan menunggunya atau sampai aku kembali ke sisi sang pencipta?. Sehingga tak dapat merasakan sakit lagi. Terus bersandiwara bahagia di depan orang yang melahirkanku. Salahkah itu semua, berterus terang dengan masalah yang aku alami sekarang sangat berat. Cukup aku yang merasakan atau berbagi dengan bunda. “Stop ini masalahku, mestinya aku segera mencari solusi”.

Dengan di temani keheningan aku terus memikirkan caranya agar bangkit kembali. Aku pun teringat dengan pesan sahabat untuk melakukan hal ini. “Sholat istikhoroh, yups benar”. Malam ini aku harus mencoba untuk mendapatkan jawaban apakah dia telah di siapkan oleh Tuhan sebagai jodohku. Ini adalah pertama kali aku melakukannya. Sedikit demi sedikit semangat mampir di hatiku yang rapuh. Semalaman aku menghafalkan doa sholat dan mempelajari bagaiman cara sholat istikhoroh.

Lelah hati pikiran membuatku tertidur dengan kegelisahan mengenai petunjuk yang akan diberikan Tuhan. Tak bisa tidur berlama-lama karena kegelisahan terus menghantui perasaan. Pada akhirnya waktu yang ku nantikan tiba. Aku segara bangkit untuk mengambil air wudhu. Di lanjut dengan memakai mukena pink kesukaan. Aku tarik nafas dalam-dalam untuk memulainya, berusaha dengan khusyuk untuk melakukannya. Baru roka’at pertama air telah membasahi pipi ku sampai di rokaat berikutnya aku masih tetap berlinang airmata.

Di akhir aku berdoa untuk meminta petunjuk pada Tuhan. “Ya Allah hamba memohon agar Tuhan memilihkan mana yang baik menurut Engkau ya Allah, dan hamba memohon Tuhan memberikan kepastian dengan ketentuanmu dan hamba memohon dengan kemurahan Tuhan yang Agung. Karena sesungguhnya Tuhan yang bekuasa, sedang hamba tidak tahu dan Tuhan lah yang amat mengetahui segala sesuatu yang masih tersembunyi. Ya Allah, jika Tuhan mengetahui bahwa persoalan ini baik bagi hamba, dalam agama hamba  dan dalam penghidupan hamba dan baik pula akibatnya bagi hamba, maka berikanlah perkara ini kepada hamba dan mudahkan ia bagi hamba, kemudian berilah keberkahan bagi hamba di dalamnya. Ya Allah, jika Tuhan mengetahui bahwa sesungguhnya hal ini tak baik bagi hamba, bagi agamanya dan penghidupan hamba, dan tidak baik akibatnya bagi hamba maka jauhkanlah hal ini dari pada hamba dan jauhkan hamba daripadanya. Dan berilah kebaikan dimana saja hamba berada, kemudian jadikanlah hamba orang yang rela atas anugerahmu”. Dalam doa air mata terus mengalir semakin membasahi kedua pipiku.

Di tengah malam aku memulai untuk tertidur, butuh waktu yang lama supaya mata ini terpejam. Perlahan dalam bunga tidur aku bertemu dengannya yang mengabikan keberadaanku. Tapi, saat ku terpuruk ada tiga pria yang menantikanku. Tak lama kemudian mimpi beralih ke orangtuanya yang sedang bimbang di terpa masalah adanya pihak ketiga.

Mendengar suara air mengalir Aku terbangun dari tidur, memikirkan soal mimpi apakah sebuah petunjuk atau hanya sebuah bunga tidur?.

Bagaimana nih? bagus gak cerepnnya? hikmah yang bisa kita ambil dari cerpen tersebut seberat apapun masalah yang kita hadapi masih ada Allah yang akan terus bersama kita, jangan lupa untuk meminta untuk diberikan petunjuk dan jangan pernah menyerah dalam menjalani hidup. dalam kehidupan jalannya tak pernah mulus, pasti ada batu (cobaan) yang bakal menghampiri kita. Jangan lupa untuk menulis komentar mengenai cerpen ini. Supaya penulis bisa berkembang dalam membuat cerita yang lebih menarik.


1 komentar

  1. Sedih banget