Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Test link

Cerpen terbaik "Aku Mau Jadi PNS, Mak" Terbaru 2018

Karya: Dewi Fatimah

Kumpulan Cerpen Terbaik "Aku Mau Jadi PNS, Mak"

Murid bilang Aku orang yang galak, tegas, cerewet, dan pastinya Ibu Guru Cantik. Usiaku terbilang muda menjadi sosok Guru. Lulus baru beberapa tahun yang lalu. Aku mengajar di salah satu sekolah swasta di tempat kelahiran, budayanya yang cukup unik, di penuhi dengan hamparan ladang padi yang sangat luas. Yups...rata-rata di sini masyarakatnya petani, orang-orang yang kuat menghadapi hiruk pikuknya kehidupan di era modern saat ini.



Sudah tiga tahun lamanya aku mengajar di Sekolah Menengah Atas, dengan penghasilan yang cukup memprihatinkan. Tapi, itu semua harus aku syukuri atas nikmat yang diberikan Allah. Cuma yang bikin sedih itu dan merasa tertekan ketika semua bahan pokok mengalami kenaikan yang sangat fantasis. Stastus ku yang masih menjadi Guru Honorer merasa sangat terbebani di pikiran. Penghasilan yang sangat sedikit membuatku untuk berfikir dua kali menjadi Guru Honorer. "Apalah dayaku ya Allah, tak bisa berbuat ? Kapan ku bisa menaikan haji Emak? Kapan ku nikah? jika pendapatanku hanya segini". Menangis dalam sholat dan doa yang Ku panjatakan untuk kedua orangtua dan masa depanku.

Matahari mulai menampakan cahayanya aku segera bersiap-siap untuk berbagi ilmu dengan anak-anakku. Seperti biasa pergi kerja mengendarai motor dengan kecepatan yang agak serak-serak basah, saat ada jalan yang bebatuan pelan. Apalagi sekarang yang sudah memasuki musim hujan, jadi becek, licin, jauh lagi. Ups.... tapi itu adalah ujian dari Allah, boleh mengeluh tapi gak boleh putus asa. Warna kehijauan sudah nampak jelas aku nyalakan sen ke arah kanan masuk ke sekolah. Tempatku mengajar berada di seberang jalan yang agak ke kota-kotaan. Disinilah semangatku mulai berkobar-kobar seperti api lilin, kadang besar kadang kecil ketika bertemu dengan angin.

"Assalamuallaikum Bu cantik". Sambutan hangat dari muridku. Ini yang aku bilang barusan semangat ini ada di mereka. "Wa'allaikumsallam Kurniawan". Jawabku dengan penuh semangat pagi." Ibu makin cantik saja" pujinya. "Ya Iya lah cantik, masak sih ganteng". Celetukku dengan sedikit bergurau. Aku berjalan menuju kantor untuk memepersiapkan pembelajaran hari ini. Ternyata ku mendengar ada sedikit bisik-bisik tetangga. Ternyata tahun ini ada seleksi CPNS. "Yes...yes ada kesempatan jadi PNS Mak" bicaraku dalam hati. Doaku pas sholat subuh akhirnya terkabul, ada kesempatan untuk merubah nasib.

Berjalan berlengak-lenggok bak artis yang mau mendapatkan penghargaan, dengan senyuman sedikit paksaan menambah semangat pagi mendengar beritanya. "Assalamuallakum" menyambut anak-anak di pagi hari. Hadeuh kebiasaan deh, kerap kali ketika aku masuk ke kelas mereka sedang sarapan pagi. " Ok Bu beri waktu 10 menit untuk menghabiskan makanan di depan kalian". "Siap Bu" kata mereka " Inget, makan gak boleh pakek perasaan nanti baper lagi kalian". Candaku "Ya elah bu basi, tiap kali bu bilang gitu" Saut salah satu murid. "Stop! lanjut makan saja, apa perlu bu bantu suapin?". "Cie...cie" sorak teman-temannya. Cukup simple kan membuat dia tersipu malu, pipinya merah menora menandakan bahwa dia malu.

Semuanya sudah nampak rapih, siap untuk belajar bersama. Tak lupa ku selalu memberikan semangat pagi dengan memberikan sebuah yel-yel sederhana tapi bisa membangkitkan suasana belajar. " Apa Kabar?". " Alhamdulillah luar biasa Allahuakbar" . Jika mereka masih telihat belum semangat aku selalu mengulanginya sampai terdengar suara mereka yang penuh semangat untuk belajar. "Hari ini kita akan belajar mengenai pantun, pasti kalian sebelumnya sudah tau tentang pantun?". Tanyaku untuk memancing mereka mengetahui pantun "Tahu bu, pantun itu yang bersajak ab ab" ucap Dina. "Yups betul sekali, ada yang mau memberikan sedikti contoh pantun?". "saya bu, Ikan hiu makan bubur, I Love You Bu". Ku sontak terkejut, sedikit menahan ketawa untungya gak kebablasan kentut kan berabe.

Singkat cerita telah menjelaskan tentang materi untuk pertemuan kali ini. Tak terasa waktu berjalan begitu cepat sudah menunjukan angka tiga. Aktivitas belajar terhenti, sampai ketemu hari esok. Aku jadi teringat dengan obrolan guru-guru jika ada pembukaan CPNS. Aku terus mencari informasi mengenai pendaftaran CPNS, sometimes mengunjungi terus situsnya. Pokoknya udah ngalahin hansip deh, udah jaga siap siaga kalau udah di mulai. Tiga hari tiga malam ku udah jaga terus situs, biar gak kudet. "Ya ampun sampe hari ini juga belum bisa daftar?" keluhku.

Perasaan ini lebih-lebih parah dari gamesnya cak lontong manurutku, PHP gitu. Akhirnya situs bisa juga di buka, bergegaslah aku manteng di depan laptop. Krik..krik..suara jangkrik menemani keheninganku, "Ya Allah masih ngeloading juga? Kapan bisa daftarnya". Ok mungkin ini ujian pertamaku dalam melakukan pendaftaran CPNS, kalau mau sukses harus sabar menghadapi semua cobaan. Hari berikutnya ku mencoba lagi sesuai dengan saran saudara tertua. Wik...wik...wik...terdengarlah bunyi suara alarmku pukul satu pagi. Dengan mata yang sedikit sayup-sayup ku coba membuka laptop secara perlahan dan hati-hati. "Ok kali ini pasti bisa!!!" 100% yakin bisa daftar CPNS. "Abacadabra!!!! Masya Allah masih loading juga, wah parah banget nih" Pupus sudah harapan kali ini.

Tepatnya pada hari minggu ku turut buka situsnya "Allhamdulillah Ya Allah akhirnya bisa daftar juga". Aku teriak kegirangan melihatnya, sumpah rasanya tuh kayak menjadi bidadari syurga. Namun perjuangan itu masih panjang harus foto ini, anu, nunu, nani....argh pokoknya panjang kali lebar kali tinggi deh kalau di rumus matematika kalau mau berhasil terdaftar peserta CPNS. OK hari itu aku sudah sah terdaftar menjadi peseta CPNS, sekali lagi harus menunggu pengumuman lulus seleksi Administrasi.

Mantap jiwa ku lulus seleksi Administrasi, segara memberi tahu ke emak nih. "Emaaaak....emaaak...emak" Teriakku dengan suara Full. "Iya, kenapa kau ini?" tanyanya "Aku lulus seleksi Administrasi di CPNS". "Allhamdulillah, berarti sudah sah jadi PNS?" Tanya emakku lagi dengan lugunya"Gak lah mak, masih panjang perjuanganku buat jadi PNS harus ikut tes dulu, wawancara setelah itu finish". Jelasku "Begitu, belajar yang rajin siapa tahu nasibmu sama dengan kakakmu baru lulus kuliah daftar langsung di angkat jadi PNS". Nasehatnya. Aku berjanji akan bersungguh-sungguh menjalankan tugas dan kewajiban. Fokus pada tujuan di momen ini harus menjadi PNS, biar gak di gaji kecil dan kerja keras mengabdi pada negara terbayar juga.

Dua minggu lamanya Aku belajar mengenai soal-soal CPNS dari tahun yang lalu. Soalnya eh buset ada matematikanya, kalau tentang kebangsaan dan kepribadian sih gak masalah. Tantangan terberatku bertemu dengan si akar, x dan y. Nikah aja belum udah di suruh lagi buat nyari jawaban antara x dan y. Flashback, untungnya kakak guru matematika jadi bisa belajar dengannya. Dua hari lagi tes sudah didepan mata, aku mempersiapkan segala sesuatunya buat disana. "Mak, Pah doain ya biar di angkat jadi PNS". Sedikit bekaca-kaca meminta doa restu ke orangtua. "Belajar yang bener, jangan lupa berdoa, sholat dan puasa senin kamis" pesan emak kepadaku. "Iya mak". "Ini uang bekal buat disana, semoga di angkat jadi PNS, Bismillah dulu" Pesan Bapakku. Tak lupa sebelum berangkat ku mencium ke dua tangan orangtuaku.

Petualanganku di mulai, untuk menuju lokasi ujian ku naik kereta api yang lebih enak dan nyaman anti macet. Duttt....dut...duttt....Hp ku bergetar, pasti dari ehem menanyakan aku sudah sampai dimana "Sayang, sudah sampai mana?" tuh kan benar ternyata pesan dari beb. Aku langsung balas pesannya "Bentar lagi sampe nih, baru di Jatinegara, kamu emang dimana?". "Aku juga baru sampe di Jatinegara nih". Memang jodoh itu gak kemana, Aku dan dia ada di satu lokasi "Kamu gak usah ke Senen atuh sayang, kita turun di Jatinegara saja" Saranku. "Ok sayang". Unch...unch kita kaya romeo dan juliet nih di pertemukan di sini. Sudah lama tak jumpa dengannya, bahagia selalu dengan kau mengajarkan tentang arti sebuah kenyamanan dan kesempurnaan LDR.

Dag....Dag...Dag...ku sentuh dadaku yang mulai berdetak kencang, hari ini tes. memakai hitam putih masuk ke ruangan ujian, sangat tertib dan rapih. Peserta tak boleh membawa apapun kecuali kartu peserta ujian. Aku perhatikan semua orang memiliki wajah yang sangat serius lebih-lebih dari ujian sidang skripsi, mungkin mereka sama mau menentukan nasib menjadi PNS. Dari 200 peserta lebih isinya perempuan semua. OK! ini semua Ibu-ibu yang mau berjuang buat masa depan mereka, berjuang bersama demi kebaikan. Masuklah di ruangan yang penuh dengan laptop, satu pensil dan kertas di setiap meja. Sebelum mengerjakan soal aku mendengarkan aba-aba dari panitia dengan serius.

Aku mulai memasukan nama peserta ujian di laptop, tak lama kemudian muncul nama peserta "klik mulai". Soal pertama muncul tentang kebangsaaan, cepat sekali waktu berjalan. Next..."eh buset soal TIU" batinku. Saat itu soal TIU yang ada x dan y adalagi yang nama orang, ku lewati hingga muncul soal TKP "yes soal ini, aku yakin pasti lulus"Pikirku. "Allahuakbar...Allahuakbar...." sudah adzan ashar rupanya, bingung sumpah disini waktu tinggal sedikit dan waktunya sholat "Maafkan, aku kali ini Ya Allah".

Kacau banget laptop sudah mati dan muncul hasilnya. "Aku kurang apa Ya Allah? siang malem pagi Ku sudah belajar tapi gini hasilnya?" Raut wajahku mulai terlihat murung, ku lihat di sekitarku lebih murung lagi wajahnya disebelahku juga murung. Tapi, ketika keluar ku tebarkan pesona kegembiraan dengan senyuman manis yang tiada tara. Oh dari jauh sana ada pangeran yang sudah menungguku seharian, dia tersenyum padaku "Gimana tadi tesnya, lulus gak?". Aku hanya bisa memberikan senyuman. "Ya elah, lulus gak tadi? ku serius". Masih penasaran rupanya "Nggak lulus". Jawabku singkat. "Seriusan?" masih penasaran lagi "Coba lihat kertas pesertanya". Akhirnya dia baru percaya setelah melihat nilaiku.

Aku buang rasa kecewa ini jauh-jauh mungkin ini bukan rezekinya untuk jadi PNS, tahun depan pokoknya harus bisa. Ini baru awal permulaanku untuk menjadi orang yang sukses. Tak lupa aku memberikan kabar ini ke orangtuaku "Mak, maafkan kali ini tak bisa mengabulkan permintaanmu dan harapan, suatu hari nanti ku pasti bisa dan tak membuat mak kecewa lagi, jadi PNS harus Bisa!!".

Ok guys, itulah sedikit cerita pendek dariku. Semoga cerpen ini bisa menghibur kalian dan bermanfaat, jangan lupa berkomentar ya? bukan ada maksud yang lain kok guys. Ikuti terus update terbaru cerpennya. See You Next Time

Posting Komentar