A. Pengertian Parafrasa
Parafrasa ialah mengungkapkan kembali suatu karangan dengan
hal yang baru. Hal yang di ubahnya yaitu bahasa yang digunakan tanpa mengubaj
pengertian. Adanya pengungkapan kembali bertujuan untuk menjelaskan maksud yang
tesembunyi.
B. Cara Atau Langkah Membuat Parafrasa
Untuk membuat sebuah parfrasa harus memeprhatikan hal
berikut ini:
- Membaca informasi dengan teliti
- Menulis inti teks
- Memperluas atau mengembangkan inti menjadi pokok pikiran
- Pokok pikiran di sampaikan dalam bentuk uraian lisan dengan kalimat sendiri
- Menceritakan kembali secara deduktif atau induktif
C. Cara Memparafrasekan Puisi Menjadi Prosa
Berikut ini hal-hal yang harus diperhatikan dalam
memparafraskan puisi menjadi prosa:
- Membaca atau mendengarkan pembacaan puisi dengan seksama
- Pahami isi kandungan puisi secara utuh
- Menjelaskan kata kias yang ada di puisi
- Menguraikan kembali puisi secara tertulis dalam bentuk prosa dengan menggunakan kalimat sensiri
- Sampaikan secara lisan atau tulisan
D. Ciri Parafrasa:
1. bentuk tuturan berbeda
2. makna tuturan sama
3. subtansi tidak berubah
4. bahasa/cara penyampaian berbeda
Contoh
Angin Berlallu
Mata semakin buta
Hati yang terlampau luka
Semakin membabi buta
Tak ku duga…
Angin lalu yang telah berhembus lembut
Kini membuka pintu luka yang menderu
Tak percaya?
Segala mengikis ……!!
Segala terkikis ……!!
Segala menipis…… !
Tak ku duga….
Pamit meninggalkan pedih
Luka yang membawa perih
Tabah tinggal menanti
(Dewi Fatimah)
Parafrasanya menjadi:
Ketika Aku sedang pandangan matanya buta karena cinta, aku
hatinya terlampau luka
Hatinya yang semkin membabi buta, Aku tidak menduga, Cinta yang
awalnya lembut
Malah membuka pintu luka yang menderu, aku tidak percaya,
segala kepercayaan mengikis, segala kasih terkikis, segala rasa sayang menipis.
Ku tidak menduga, perpisahaan menginggalkan pedih, luka yang
ada membawa perih, hanya sabar tinggal menanti.
Contoh:
Aku
Kalau sampai waktuku
'Ku mau tak seorang 'kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Bila peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Lukadan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang perih peri
Dan aku akan lebih tidak peduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
(Chairil Anwar, DCD 1959:7)
Parafrasanya :
Kalau si aku meninggal, ia menginginkan jangan ada
seorangpun yang bersedih, bahkan juga kekasih atau istrinya.
Tidak perlu juga ada sedu sedan yang meratapi kematian si
aku sebab tidak ada gunanya. aku adalah sosok binatang jalang yang lepas
bebas, yang terasingkan dari kelompoknya. Ia mereka tidak terikat oleh
aturan-aturan yang mengikat, bahkan meskipun ia ditembak, peluru menembus
kulitnya. Si aku tetap berang dan memberontak terhadap aturan-aturan yang
mengikat tersebut.
semua rasa sakit serta penderitaan telah ditenggung, tahan di atasi sampai sakit dan derinya bisa hilng sendiri. Aku semakin tidak memperdulika segala aturan dan ikatan, halangan dan penderitaannya. Aku mengingkan hidup seribu tahun lagi. Dengan maksud supaya Aku bersemangat, pikiran dan karyanya akan hidup selam-lamanya.
semua rasa sakit serta penderitaan telah ditenggung, tahan di atasi sampai sakit dan derinya bisa hilng sendiri. Aku semakin tidak memperdulika segala aturan dan ikatan, halangan dan penderitaannya. Aku mengingkan hidup seribu tahun lagi. Dengan maksud supaya Aku bersemangat, pikiran dan karyanya akan hidup selam-lamanya.
E. Jenis parafrasa
1.Parafrasa terikat meruapakan hal yang mengubah puisi menjadi prosa dengan menyelipkan sejumlah kata di puisi, sehingga kalimat atau paragrafnya bisa dipahami menjadi satu kesuluruhan puisi yang telah diparafrasakan.
2.Parafrasa bebas adalah mengubah bnetuk puisi menjadi prosa menggunakan bahasa sendiri. kata yang ada dalam puisi bisa digunakan ataupun tidak.
Contoh
Gadis Peminta-minta
Setiap kita bertemu, gadis kecil berkaleng kecil
Senyummu terlalu kekal untuk kenal duka
Tengadah padaku pada bulan merah jambu
Tapi kotaku jadi hilang, tanpa jiwa
Ingin aku ikut, gadis kecil berkaleng kecil
Pulang ke bawah jembatan yang melulur sosok
Hidup dari kehidupan angan-angan yang gemerlapan
Gembira dari kemayaan riang.
Duniamu yang lebih tinggi dari menara katerdal
Melintas-lintas di atas air kotor, tapi yang begitu kauhafal
Jiw begitu murni, terlalu murni
Untuk dapat membagi dukaku
Kalau kau mati, gadis kecil berkaleng kecil
Bulan di atas itu tak ada yang punya
Dan kotaku, oh kotaku
Hidupnya tak lagi punya tanda
(Toto Sudarto Bachtiar, suara, 1950 )
1.Contoh Parafrasa terikat “Gadis Peminta-minta”
Setiap kali kita bertemu dengan gadis kecil berkaleng kecil aku
merasa kasihan padanya
Setiap Senyummu terlalu kekal untuk kenal duka dalam
menghadapi kenyataan hidup
Mereka menengadahkan padaku pada bulan merah jambu ketika itu
Tapi kotaku jadi hilang, tanpa jiwa kalau gadis kecil
berkaleng kecil tidak ada
PerasaanIngin aku ikut dengan gadis kecil berkaleng kecil
itu muncul
Mereka Pulang ke bawah jembatan yang melulur sosok tanpa
rasa takut
Mereka Hidup dari kehidupan angan-angan yang gemerlapan yang
tak kan pernah ada
Hanya Gembira dari kemayaan riang.
Namun Duniamu yang lebih tinggi dari menara katerdal
Meskipun Melintas-lintas di atas air kotor, tapi yang begitu
kauhafal
Jiwamu begitu murni, terlalu murni
Untuk dapat membagi dukaku
Kalau kau mati, gadis kecil berkaleng kecil dunia ini terasa
sepi
Yang diibaratkan Bulan di atas itu tak ada yang punya
Dan di kotaku, oh kotaku
Seperti Hidupnya tak lagi punya tanda
2.Contoh Parafrasa bebas “Gadis Peminta-Minta”
Puisi Gadis
kecil berkaleng kecil diatas mencertiakan seorang penyair bahwa Setiap kita
bertemu dengan gadis kecil yang membawa kaleng kecil, senyuman mereka terlalu
abadi untuk kita kenal, penyair merasa terharu dan sedih apabila melihat mereka
ketika meminta minta pada kita saat waktu sore hari, namun tidak ada mereka kota ini terasa hilang tanpa
jiwa. Rasa menginginkan ikut bersama gadis
kecil berkaleng kecil tersebut, hingga pulang ke bawah jembatan, tubuh mereka
meluncur masuk dengan mudah tanpa rasa takut maupun kesusahan. Mereka hanya
bisa berkhayal dari kehidupan yang mewah dengan kegembiraan yang hanya khayalan
yang nyatanya tidak ada. Namun mereka derajatnya lebih tinggi dari bangunan
yang tinggi. Walaupun mereka kerap kali berlintas lintas di air kotor yang sangat mereka hafal, jiwanya tetap suci dan terlalu suci untuk bisa membagi duka
kita. Kalau mereka mati,bagaikan bulan diatas tak ada yang punya, dan kota
kita menjadi sepi tanpa kehadiran mereka seperti tiada kehidupan yang
berarti.
F.Memparafrasakan cerpen
Memparafrasakan cerpen maksudnya menceritakan kembali isi
cerpen dengan bahasa sendiri. Untuk itu harus lebih dahulu dianlisis unsur
intrinsik cerpennya (tema, tokoh, penokohan, alur, latar, sudut pandang, gaya
bahasa, amanat atau pesan).
Materi Bahasa Indonesia BAB 6 Kelas XI SMK, Pengertian Parafrasa, Ciri, Cara,Jenis, Contoh Parfrasa Puisi dan Cerpen
Materi Bahasa Indonesia BAB 6 Kelas XI SMK, Pengertian Parafrasa, Ciri, Cara,Jenis, Contoh Parfrasa Puisi dan Cerpen