Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Test link
Kami bantu mempermudah pinjaman Anda, mau pinjam dimana?
Aku Laku Kredit Pintar Indodana Uang Cepat Kredivo APPLE Dana Pintar Pinjamanqu

Cerpen Tentang Si Jago Merah

Si Jago Merah

  Di suatu malam aku dan teman-teman pergi  ke masjid untuk menunaikan sholat magrib, selesai sholat kami belajar mengaji. Tak terasa suara adzan Isya berkumandang. Kami bergegas mengambil air wudhu. Aku senang mendengar suara adzannya mas Yoga ,suaranya begitu merdu sekali, ia juga selalu tersenyum ke semua orang. Di perjalanan pulang kami bercanda, dan semua canda tawa itu berhenti  ketika aku melihat burung gagak hitam yang berada di atas genting rumah Adi, bukan hanya aku saja yang melihat, mereka juga melihatnya. Kami berlari sangat cepat. Aku langsung membuka gerbang dan masuk ke rumah. “Ada apaWi? kenapa kamu terengah-engah?”. Tanya Ibuku. ”Itu Bu tadi aku melihat burung gagak hitam yang sangat besar”. Jawab aku. “Cuma liat burung aja kok kaya melihat hantu aja”. Ucapnya.

        Aku masuk ke kamar dan terus memikirkan burung gagak hitam itu sambil berbaring. “Apakah itu menandakan adanya bahaya atau tidak?”. Suara alarm jam berbunyi, aku segera bangun,langsung mandi dan tidak lupa untuk menunaikan sholat subuh.  Cahaya matahari telah muncul, udara yang sangat sejuk,  banyak burung yang berkicauan menambah suasana di pagi hari. Aku sudah siap untuk berangkat sekolah.
         Pada saat jam pelajaran dimulai, sekitar pukul 08.30 pagi Siswa-Siswi yang ada di sekolah kaget sekali setelah mendengar suara ledakan yang sangat dasyat dan kencang. Mereka mengira itu adalah suara ledakan ban mobil. Suasana di kelas menjadi  ramai dan gaduh, Ibu Guru berusaha menenangkan murid-muridnya. Kemudian di susul dengan Ledakan ke dua yang semakin kencang dan bertambah kencang, para siswa semakin tidak tenang , pelajaranpun menjadi kacau. Dari luar terdengar suara orang yang berteriak ”Kebakaran…….kebakaran..,tolong ambil air…. Cepat!!!”. Aku dan siswa yang lainnya keluar dari kelas dan tidak peduli dengan pelajaran. Disana melihat api itu sudah membakar rumah Adi. Api semakin besar, warga sekitar panik, mereka bekerja sama untuk memadamkan api,untuk saja keluarga Adi semuanya selamat. Si jago merah itu terus menyelimuti rumahnya sampa-sampai hanya tinggal puing-puing saja. Dua jam kemudian api baru bisa di padamkan.
       Keluarga Adi hanya bisa menangis. Ibunya menangis histeris dan jatuh pingsan, beliau langsung di bawa kerumahku, ia sudah sadarkan diri, tapi ia terus menangis sambil berkata “Harta bendaku…..harta bendaku..”. “Sudahlah Bu jangan menangis terus kasian dengan anak-anak ,mereka khawatir dengan Ibu, yang terpenting keluarga Ibu selamat”. Kata Ibuku. Semua orang berusaha menenangkan Ibunya. Sementara Suaminya dan ke dua anaknya hanya bisa diam.
      Warga bergotong royong membersihkan puing-puing. Saat evakuasi telah di temukan dua anak kucing yang berada di belakang lemari dalam keadaan hangus terbakar dan sekitar uang Rp5.000.000,- yang selamat.
       Setelah kejadian itu, kami berkumpul menceritakan penyebab peristiwa kebakaran Rumah Adi. “Eh..teman-teman aku mau tanya nih, apa yang menyebabkan rumah Adi kebakaran?”. Tanya Amel. “Ehm..katanya sih gara-gara Adi”. Jawab Ayu. “Kok bisa?”. Tanya amel “Begini ceritanya, Adi sedang mainan api di dalam rumah,dia mainan api dekat minyak tanah, terus tiba-tiba ada kucing yang lewat, terus kucingnya  menabrak dirgen yang berisi minyak tanah lalu tumpah deh, kemudian Adi pergi memberi tahukan Ibunya, korek yang masih menyala lupa dimatikan dan akhirnya menyambar minyak tanah, langsung merembet ke kulkas terus terjadi ledakan kecil kemudian menjadi besar.” Terus gimana Yu?” Tanya Amel “Mereka pergi untuk melihat dan ternyata ruang tengah itu sudah penuh dengan api,mereka langsung lari keluar rumah, ketika mereka di luar terjadi ledakan lagi yang sangat dasyat,semua barang dagangan habis di lahap si jago merah”. Hari sudah sore, kami langsung pulang ke rumah masing-masing.
 Walau peristiwa itu sudah berlalu,wajah Ibu Adi masih memyimpan rasa sedih dan menyesal. Keluarga Adi mendapatkan sumbangan dari pemerintah untuk membangun rumah. Ibunya sangat senang, karena pemerintah masih peduli terhadap keluarganya dan menganggung semua keruguian,walaupun masih Trauma dengan peristiwa yang pernah menimpanya.

Judul: Cerpen TentangSi jago merah
Karya : Dewi Fatimah

baca kisahnya hanya di :
baca juga  : 


ayo baca juga cerita menarik lainnya di label koleksi cepen kasastra


Bagaimana menurut kamu tentang cerita pendek/cerpen karya teman kita ini, berikan komentar mu yah teman teman :)

Jika kamu ingin karya nya di upload di website ini seperti yang lainnya silahkan kunjungi facebook saya,fans page kasastra ataupun mengirim email ke saya yang bisa kamu lihat di kontak .

Sekian dan terimakasih semoga karya ini menghibur pembacanya , jangan lupa follow dan jangan pernah bosen untuk selalu berkunjung untuk melihat karya terbaru lainnya hanya di kasastra .^_^

Posting Komentar