Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Test link
Kami bantu mempermudah pinjaman Anda, mau pinjam dimana?
Aku Laku Kredit Pintar Indodana Uang Cepat Kredivo APPLE Dana Pintar Pinjamanqu

Cerita Tentang Sahabat Yang Bermuka Dua

Sahabat yang bermuka dua



     Putri, ia adalah seorang siswi kelas sepuluh di salah satu sekolah kota Bandung. Dia terkenal pintar dan ramah padahal ia termasuk siswi yang berasal dari keluarga berada. Karena keramahannya itu, banyak yang ingin berteman dengannya. Tidak terkecuali Rima, si ‘murid pindahan. Dia mempunyai sifat penyendiri dan selalu mengasingkan diri. Oleh karena itu, hanyalah Putri temannya. Meskipun hanya Putri temannya, ia benar-benar tulus berteman dengan Putri. Ia selalu dimanfaatkan oleh teman-temannya.

     Walaupun banyak teman yang ingin berteman dengannya, tidak ada satu un orang yang tulus ingin berteman dengannya. Mereka hanya ingin kepintaran dan kekayaannya saja. Kenyataan itu sudah diketahui oleh Rima. Rima selalu memperingati Putri dalam memilih teman “Put, saran ku, kamu jangan terlalu baik sama orang, terkadang banyak orang yang memanfaatkan kebaikan seseorang” ucap rima. Putri membantah pendapat Rima “ah…kamu ada-ada saja, lagian teman-teman ku baik, dan percaya sama mereka, tidak mungkin ada niatan jahat”. Kebaikannya memancing salah satu teman kelas yang bernama Sinta, yang mempunyai niat buruk terhadap Putri. Ia iri karena Putri selalu dikelilingi teman-temannya sedangkan ia tidak pernah mempunyai teman bahkan satu pun. Sinta hanya menginginkan seorang teman, tetapi tidak ada yang mau berteman dengannya karena sifat yang sombong dan pelit. Agar memenuhi tujuannya, niat buruk terlintas di pikirannya. Ia ingin merebut semua teman Putri, dan membuat Putri terasingkan seperti dirinya.
Pada suatu ketika, semua siswa meninggalkan kelas menuju ruang olahraga. Karena kondisi Putri yang sedang tidak enak badan, ia terpaksa tidak mengikuti kegiatan olahraga. Sinta memanfaatkan kondisi Putri untuk berniat jahat. Ia diam-diam masuk ke dalam kelas dan mengambil beberapa barang milik teman lainnya dan dimasukkan ke dalam tas Putri . Rima sempat melihat sekilas saat Sinta hendak masuk kedalam kelas. “ Sinta, apa yang sedang kamu lakukan  dikelas?” Tanya Rima. Sinta pun mengalihkan pembicaraan “ aku buru-buru, dipanggil sama guru BK, duluan ya”. Rima langsung pergi.
Bel pun berbunyi, semua siswa memasuki kelasnya masing-masing, termasuk Putri yang kembali dari UKS. Awalnya, suasana masih seperti biasa, sampai ada seorang siswa yang kehilangan ponselnya. Ternyata, bukan hanya satu siswa yang kehilangan ponselnya. Sekitar empat sampai lima orang mengaku ponselnya hilang. karena tuntutan siswa akhirnya kelas tersebut mengadakan penggeledahan kelas. Semua siswa mengeluarkan barang-barangnya diatas mejanya masing-masing. Guru pun menggeledah satu demi satu barang yang berada di hadapannya.  Tidak ada barang yang mencurigakan di masing-masing tas mereka. Tetapi, saat guru itu memeriksa barang miliki Putri, ia menemukan lima buah ponsel dan barang berharga lainnya. “Putri!!! Kenapa semua ponsel ini ada di tas kamu? Sekarang juga ikut Ibu ke BK”. Bu guru sangat marah. Putri diseret menuju ruang BK untuk memastikan kebenarannya. Putri tidak membenarkan tuduhan tersebut. “ putri apa benar semua ponsel ditemukan di tas kamu?” Tanya guru BK. “Putri tidak tahu Bu, saat meninggalkan ruang olahraga sayang tidak sempat pergi ke kelas, malahan langsung pergi ke UKS”. Guru tersebut percaya pada Putri, tetapi bukti tidak mendukung pernyataan tersebut. Karena belum menemukan bukti yang pasti, akhirnya guru tersebut menyuruh Putri untuk kembali ke kelas.
Suasana di kelas pun berubah drastis. Semula semua orang yang menatap Putri dengan senyum kini mereka menatapnya dengan tatapan sinis. Sesuai dengan rencana Sinta, Putri pun kehilangan semua teman-temannya terkecuali Rima. Rima percaya bahwa Putri tidak melakukan hal tersebut. Secara diam-diam Rima selalu mendatangi guru untuk menjelaskan yang terjadi. “siang Bu” sapa Rima. “siang juga Rima, apa yang membuat kamu datang kemari?” Tanya Guru BK. Rima menceritakan kecurigaannya pada Sinta yang sempat terlihat di sekitar kelas “Bu, sebelumnya saya ingin mengatakan, bahwa putri tidak melakukan perbuatan itu, tapi saya curiga dengan Sinta, saat melewati koridor saya melihat Sinta berada di sekitar kelas dan yakin sekali bahwa yang mencuri itu bukan Putri tetapi Sinta”.
Kini Putri selalu terlihat murung, ia selalu dikucilkan oleh teman-temannya. Tidak ada yang ingin berada di sekitarnya. Jangankan berteman, yang menatapnya pun tidak ada. Putri benar-benar terasingkan. Di balik kemurungan itu Rima secara diam-diam mencari kebenarannya. Ia yakin bahwa Sinta dibalik semua ini.
  Sudah tiga hari berlalu, namun kemarahan para teman-temannya pun belum lenyap terhadap Putri. Rima pun tidak henti-hentinya mencari kebenaran. Hingga pada akhirnya ia menemukan sebuah bukti CCTV yang berada di kelasnya. Dalam video tersebut, terlihat Sinta yang mengendap-ngendap memasuki kelas pada hari itu. Untuk membalaskan dendamnya Putri , Rima mengirimkan video itu ke semua tema-temannya. Seketika semua teman-temannya langsung mengetahui kebenarannya dan meminta maaf pada Putri. “ Putri, maafkan kami, sudah menuduh kamu yang mencuri ponsel kami”. Putri dengan senang hati menerima maaf semua teman-temannya. “iya tidak apa-apa kok, ku maafkan kalian”. Sebaliknya, kini teman-temannya berbalik menjauhi Sinta. Mereka melaporkan Sinta ke Guru BK. Sempat terdengar kabar bahwa Sinta akan dilaporkan ke kantor polisi karena kasusnya yang termasuk tindakan kriminal.
     Saat Putri mendengar hal itu, ia merasa khawatir padanya. Saat Sinta di seret masuk kedalam mobil polisi, Putri langsung mencegahnya dan membiarkan masalah ini. “Tunggu dulu Pak Polisi, hentikan biarkan masalah ini dipecahkan secara damai”. Polisi berhenti. Sinta pun meminta maaf pada Putri “Putri maafkan ku, ku tidak akan mengulanginya lagi, ku hanya iri denganmu sehingga muncul niatan jahat seperti ini, aku janji put”. Putri langsung menerima maafnya. Rima pun tersenyum melihat hal itu.
  Semenjak kejadian itu, mereka bertiga menjadi teman baik. Walapun masih ada beberapa orang yang tidka menyukai Sinta, Putri selalu menyakinkan mereka bahwa Sinta sudah berubah. Kini semuanya menjadi kembali damai.

Karya : Putri
baca kisahnya hanya di : Cerita Tentang Sahabat Yang Bermuka Dua
ayo baca juga cerita menarik lainnya di label koleksi cepen kasastra
baca juga Aku Adalah Anak Broken Home

Bagaimana menurut kamu tentang cerita pendek/cerpen karya teman kita ini, berikan komentar mu yah teman teman :)
ayo ikuti blog saya dengan mengklik tombol ikuti pada page beranda dan jangan lewat kan kisah kisa menarik lainnya .

Posting Komentar